Kecanduan Meminum Bensin
Aneh jika mendengar seseorang suka mencium bau
bensin? Hal itu masih sering kita temui di lingkungan kita, tapi lain halnya
dengan seorang gadis berumur 20 tahun yang tinggal di Amerika Serikat ini, dia
kecanduan meminum bensin. Gadis ini bernama Shannon. Shannon tinggal bersama
ibu kandung, ayah tiri dan kedua saudarinya. Shannon telah melakukan hal aneh
ini selama beberapa tahun.
“Pertama itu terasa gatal dan kemudian terasa
membakar tenggorokanku, tapi itu membuatku merasa baik,”kata Shannon. Shannon
bisa menghabiskan 12 sendok teh bensin setiap harinya. Ia bahkan telah
menghabiskan 5 galon bensin sendiri tahun lalu. Pertama kali Ibunya mengetahui
hal janggal tersebut, ia mencium bau aneh pada anaknya dan kemudian menyadari
bau yang tak bisa disangkal itu adalah bensin.
Keluarga Shannon berusaha menasehatinya dan
meyakinkannya bahwa mereka begitu menyayanginya. Mereka meminta Shannon untuk berhenti
mengkonsumsi cairan yang bukanlah barang yang bisa dikonsumsi manusia. Ayah
tirinya menanyakan apakah Shannon pernah mencari tahu apa bahaya meminum
bensin, tetapi Shannon dia tidak pernah mencari tahu dan dia tidak mau
melakukan itu karena ia merasa nyaman dengan meminum bensin. Bensin memiliki
zat yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Oleh karena itu, keluarga dan
pacar Shannon membujuk ia untuk menemui dokter mengkonsultasikan kebiasaan
janggalnya itu dan memeriksa kesehatan. Akhirnya Shannon menyetujui hal itu dan
mulai menemui dokter.
Ketika datang ke tempat praktik dokter, dokter
melakukan beberapa tes kepada Shannon. Shannon juga berkonsultasi dengan dokter
tersebut. Dokter mengatakan bahwa Shannon mengalami masalah kejiwaan. Ia
tertekan akibat masalah lalunya namun menahan diri dan melampiaskannya pada
kebiasaan yang aneh ini. Tetapi Shannon masih tidak mau mengutarakan jelas
permasalahannya. Dari hasil tes, saraf-saraf Shannon sudah mati dan tidak
berfungsi, Shannon menjadi mati rasa akibat mengkonsumsi bensin terus menerus.
Bahkan, hatinya sudah mulai tidak berfungsi dan kemungkinan jika konsumsi
terhadap bensin masih terus dilakukan, hal itu akan mengganggu fungsi paru-paru
Shannon.
Sumber : Acara My Strange Addiction di channel Fox
Crime
Analisa kasus :
Kasus ini mempermasalahkan masalah kejiwaan
Shannon yang terlihat melalui kebiasaan anehnya. Melalui bacaan di atas, jelas
diketahui dari hasil konsultasi bahwa
penyebab stres ini adalah adanya masalah masa lalu Shannon yang mungkin saja
belum tertuntaskan. Stres yang dialami Shannon dapat dianalisis berawal dari
penderitaan emosional (masalah masa lalu) yang dianggap sebagai ancaman bagi
agenda pribadinya, kemudian merambat ke mental (sehingga ia dapat memutuskan
mau mencoba meminum bensin sampai mengalami kecanduan) dan akhirnya ia
mengalami penderitaan jasmani. Shannon menahan dirinya, membungkam masalah itu
hanya di dalam dirinya, dan melampiaskannya dengan meminum bensin. Meminum
bensin sama dengan berusaha menenggak kematian. Mengkonsumsi zat berbahaya ini
mendatangkan masalah/konflik tersendiri bagi Shannon yaitu masalah
kesehatannya. Ia terdiagnosa mati rasa pada seluruh saraf dan tidak
berfungsinya hati.
Strategi komunikatif yang menurut saya cocok
sebagai solusi masalah di atas adalah strategi komunikatif dua : Keterhubungan.
Stres berkembang dan tumbuh ketika seseorang merasa terisolasi dan terpisah
dari orang lain. Sama halnya dengan yang Shannon alami, ia menyimpan masalahnya
sendiri dan ia membuat dirinya merasa tertekan dan terpisah dari orang lain.
Seharusnya Shannon dapat berbagi masalahnya dengan orang dekat di sekitarnya.
Kita tahu bahwa berbagi cerita dengan orang lain akan meringankan beban kita.
Berdasarkan dari apa yang saya tonton, akar masalahnya mengarah pada masalah
keluarga. Oleh karena itu, dukungan dan
semangat dari keluarga dalam hubungan interpersonal (antarpribadi, misalnya
antara Ibu dengan Shannon) sangat penting dan berpengaruh untuk membantu Shannon
berhenti dari kebiasaannya. Namun dukungan dari orang-orang dekat lain juga tak
kalah penting. Dukungan dari orang-orang sekitar adalah dukungan terbesar untuk
melepaskan stres.
No comments:
Post a Comment